Program Pengabdian kepada masyarakat (PKM) merupakan salah satu implementasi tridarma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan kepada masyarakat guna memberikan dampak positif kepada kelompok organisasi, serta individu yang menjadi suatu target pengabdian masyarakat yaitu Petani Budidaya Rumput Laut di Kampung Arareni Kabupaten Kepulauan Yapen.
Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PKM) berbasis kemitraan ini dapat dilakukan oleh Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Cenderawasih dosen tersebut berhasil memenangkan hiba pengabdian Melalui Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Tahun 2023. Dengan judul “Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat Lokal Melalui Budidaya Rumput Laut Di Kampung Arareni Kabupaten Kepulauan Yapen” Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan petani rumput laut skala kecil mengenai praktik pra-panen budidaya rumput laut dan menerapkan pengetahuan mengenai praktik pra-panen budidaya rumput laut di lahan tanam masing-masing. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membekali para petani pembudidaya agar dapat mandiri dalam melakukan buidaya rumput laut sesuai dengan standar SNI. 7673.2-2011. Kegiatan ini diharapkan dapat membekali Petani Rumput laut di Kampung Arareni mampu membuat suatu perubahan serta memberikan kontribusi pada pengembangan budidaya rumput laut di sector produksi dan produk olahannya. Selain itu perlu sampai pada sector wisata dengan penerapanan community based tourism (CBT), yang berdampak pada pilar berkelanjutan yang menghasilkan perluasan manfaat ekonomi, social dan lingkungan
Dalam kegiatan pengabdian ini dapat dilakukan oleh 5 orang Tim yang terdiri dari Ketua Efray Wanimbo (Dosesen Program Studi Ilmu Kelautan ), Anggota tim I Kalvin Paiki (Dosen Program Studi Ilmu Perikanan) dan Anggota Tim II Lodwyk Nomensen Krimadi (Deosen Program Studi Kimia), serta dua orang mahasiswa Gabriela Olivia Karisoh dan Sem Tabuni selaku Mahasiswa Program Studi Ilmu Perikanan.
Pelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan pada hari Kamis, 15, Jumat, 16 dan Sabtu, 17 November 2023 yang telah dihadiri oleh 45 orang yang terdiri dari laki-laki 34 (76 %) dan perempuan 11 orang (24 %), berdasarkan hasil analisis keterlibatan peserta berdasarkan usia kerja yaitu: usia kerja mudah produktif (15-34 Tahun) 12 orang (26,67 %), usia kerja dewasa produktif (35-64 Tahun) 32 orang (71,11 %) usia berkerja tidak produktif (> 64 Tahun) 1 orang (2,22 %).
Adapun dari jumlah peserta yang hadir adalah mereka yang sebelumnya merupakan petani budidaya rumput laut dan yang baru bergabung untuk mendapat bekalan pengetahuan terkait budidaya rumput laut, adapun peserta yang baru bergabung sebelumnya memiliki niat untuk melakukan budiaya, namun dengan keterbatasan finansial mereka sehingga belum sempat terlbat melakukan budidaya rumput laut seperti peserta lainya. Adapun dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan seperti, Tahap Persiapan, Tahapan pelaksanaan program dan Pembimbingan.
Saat pemberian materi tim pelaksana menekankan bahwa kegiatan budiaya rumput laut harus sesuai dengan prosesdur budidaya rumput laut yang benar, adapun semua mekanisme produksi budidaya rumput laut harus sesuai dengan SNI. 7673.2:2011. Adapun standar tersebut telah berhasil digunakan untuk kegiatan budiday arumput laut di Indonesia khusunya yang menggunakan metode budidaya long line. Adapun hal lain yang menjadi faktor penting dalam budiaya rumput laut adalah petani harus lebih tekun. Kata Anggota TIM I Kalvin Paiki, S.Si.,M.Si, kegiatan budidaya rumput laut membutukan ketekunan sehingga para petani dapat mengetahui dengan baik pokok permasalahan yang menjadi hambat dalam pertumbuhan yang berlangsung di lokasi budiaya tersebut, dalam hal ini seperti adanya kasus penyakit Ice-Ice yang sering kali menjadi faktor penghambat pertumbuhan rumput laut yang sedang di hadapai masyrakat .
Adapun dari pelaksanaan kegiaan Tim PKM menganjurkan bahwa lokasi budiaya harus terlindung dari ombak, kecepatan arus 20 -40 cm/detik dan kedalaman perairan minimal 2 m (pada saat surut terendah), lokasi harus leratif jauh dari muara sungai, perairan tidak tercemar, tidak ada alur transportasi, lokasi secara alami merupakan habitat rumput laut. Selain itu dalam proses produksi seperti pengikatan bibit harus menggunakan jarakat tanam 25-30 cm dengan berat 50 – 100 gram di setiap titik. Tali pada bibit diikat dengan simpulan longgar. Bibit diikat pada tali ris dengan rentang waktu 4 jam, jarak tanam 100 – 200 cm, bibit yang ditanam berada 20 – 50 cm dibawah permukaan perairan. Untuk tahapan pemeliharaan yakni produksi bibit membututkan waktu 25-30 hari dengan selama masa pemeliharaan dapat melakukan pemotongan 3 kali seminggu, sedangkan untuk pemanenan hasil yaitu membutukan waktu pemelihraan 30 – 45 hari.
Adapun dalam tahapan pemberian materi yang hendak dilakukan para petani juga secara langsung melakukan praktek lapangan terkait dengan tenik produksi rumput laut sesuai dengan standar SNI. 7673.2:2011. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan TIM PKM telah melakukan uji keberhasil program tersebut dengan melihat tingkat pemahaman masyarakat melalu pre-test dan post-tes, adapun dari hasil yang diperoleh diketahui bahwa pada materi pelatihan yaitu “Penentuan Kesesuaian Lokasi Budidaya Rumput Laut”, diketahui bahwa tingkat pemahaman peserta sebelum pelatihan yaitu sebesar 53% dan sesudah pelatihan yaitu meningkat menjadi 56 %. Pelatihan pada hari ke dua yaitu dilakukan pada hari Jumat, 16 November 2023, dengan materi pelatihan yaitu: “Budidaya Rumput Laut (Produksi)” berdasarkan hasil pelatihan yang diperoleh diketahui bahwa tingkat pemahaman peserta sebelum pelatihan yaitu 47 % dan sesudah pelatihan meningkat menjadi 61%. Sedangkan pelatihan pada ketiga dilakukan pada hari Sabtu, 17 November 2023 dengan materi pelatihan yaitu: “Manajemen Kelompok”, berdasarkan hasil pelatihan yang diperoleh diketahui bahwa tingkat pemahaman masyarakat sebelum pelatihan yaitu: 74% dan sesudah pelatihan yaitu meningkat menjadi 75%.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut masyrakat dengan antusias menerima semua saran masukan oleh tim PKM, harapan masyrakat adalah kegiatan serupa perlu dilakukan berupa pendampingan hingga tahap pelatihan pengeringan rumput laut dan pengolahan hasil budidaya rumput laut menjadi beraneka ragam prodak seperti praktek pembuatan Mie dan Stik seperti yang sudah dilakukan oleh daerah lain, pelatihan ini akan menolong masyrakat guna meningkatkan ekonomi.
Setelah pelatihan acara tersebut ditutup oleh kepala Kampung bersama-sama dengan peserta yang hadir, Tim PKM mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh peserta yang telah hadir dalam mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai dengan jumlah 45 orang, acar tersebut ditutup dengan melakukan doa bersama serta foto bersama sekali gus menandakan berakhirnya kegiatan PKM di Kampung Arareni Kabupaten Kepulauan Yapen.